HeadlineJatengNews Update

Dinkes: Covid-19 di Jateng Masih Delta, Belum Ditemukan Omicron

×

Dinkes: Covid-19 di Jateng Masih Delta, Belum Ditemukan Omicron

Sebarkan artikel ini
Para narasumber dalam Dialog Aspirasi Jawa Tengah "Covid-19 Jateng Pasca Libur Nataru" di Studio TATV Solo. (ricky fitriyanto/beritajateng.tv)

Ketua Komisi E DPRD Jateng Abdul Hamid mengatakan, pasca Natal dan Tahun Baru (Nataru), pihaknya melihat ketaatan masyarakat akan protokol kesehatan (prokes) menurun. “Yang tadinya pakai masker, saat kasusnya melandai dan melantai, lama-lama tidak pakai masker. Antisipasi masyarakat disesuaikan dengan kasus yang ada. Mereka takut karena kasusnya lagi naik, ketika kasusnya turun, ada potensi mengarah ke abai,” kata politisi PKB ini.

Karena itu, pemerintah harus terus mensosialisasikan prokes. Walaupun kasus melandai, 3M dan 3T hendaknya tetap dilaksanakan. Dia berpendapat keberadaan Satgas Covid-19 di tingkat RT perlu diteruskan, karena masih ada ancaman Covid-19.

“Kehati-hatian masyarakat ini menjadi kunci bagaimana menekan kasus Covid-19,” ungkapnya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Kesehatan UNS dr Andri Putranto menjelaskan, virus sebagai makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungan. Cara melawannya dengan culture atau kebiasaan. Data menunjukkan, di Solo pada Desember tahun lalu, selama 10 hari kasusnya nol. Setelah Nataru ini, secara nasional pada 1 Januari ada 250 kasus per hari, pada 2 Januari turun di 125 kasus. Kemudian sampai 9 Januari merangkak ke 500 an.

“Saat ini naik di angka 900 an kasus. Mengapa kasus meningkat, apakah masyarakat mulai abai atau ada kerumunan, bisa jadi. Vaksinasi sudah luar biasa, hanya secara teori vaksinasi akan memberikan kekebalan dalam waktu tertentu. Secara teori setelah 6 bulan daya tahan menurun, maka diperlukan booster,” katanya. (RI)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan