SEMARANG, beritajateng.tv – Elektabilitas Hevearita G. Rahayu alias Mbak Ita dalam Pilwalkot Semarang 2024 kini menuai pertanyaan.
Pasalnya, baru-baru ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengobrak-abrik Balai Kota, Kantor OPD, hingga rumah dinas Mbak Ita selama empat hari berturut-turut.
Hingga kini, keberadaan Mbak Ita pun belum diketahui.
Mbak Ita yang digadang-gadang maju Pilwalkot Semarang 2024 pun dipertanyakan. Tak sedikit publik yang penasaran apakah rekom PDI Perjuangan (PDIP) akan turun pada Mbak Ita atau kepada tokoh lainnya.
DPC PDIP Kota Semarang pun tak banyak berkomentar soal pemeriksaan Mbak Ita oleh KPK.
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menanggapi hal tersebut. Menurutnya, pasca KPK obrak-abrik Mbak Ita, akan terjadi perubahan peta politik Pilwakot Semarang 2024.
“Di Semarang (peta politik Pilwakot 2024) pasti akan berubah, tetapi ada catatan,” ujarnya.
Saat beritajateng.tv temui di Hotel Santika Premiere, Kota Semarang, Jumat 19 Juli 2024, Hendri mengaku pernah mengadakan diskusi terkait pemimpin korupsi dan elektabilitasnya.
Ia mengungkap bahwa pernah terjadi di suatu daerah, yang mana pemimpinnya terlibat korupsi, namun tetap menang Pilkada.
“KedaiKOPI pernah melakukan FGD tentang pemimpin yamg berurusan dengan KPK. Ada beberapa daerah, mereka sudah, tersangka atau berurusan dengan KPK, tetapi tetap menang Pilkada,” ungkapnya.
BACA JUGA: KPK Geledah Mbak Ita dan Jajaran Pemkot, Begini Tanggapan DPC PDIP Kota Semarang
Dari diskusi itu, Hendri membeberkan alasan mengapa warga di daerah itu masih mau memilih pemimpin dengan track record tersangka korupsi.