Bambang mengatakan dari hasil 10 besar tersebut kebanyakan adalah sekolah yang dulu tidak masuk perhitungan sebagai sekolah favorit atau bahkan sekolahan di pinggiran kota.
“Sekarang ini sistem zonasi dan kurikulum merdeka sehingga sekolah punya kesempatan yang sama. Dan tergantung dari inovasi dari masing-masing kepala sekolah,” paparnya.
Pihaknya bahkan akan menyebarluaskan prestasi rapor pendidikan dari sekolah-sekolah di Kota Semarang tersebut ke sosial media. Tujuannya agar sekolah-sekolah bisa mengikuti prestasi-prestasi sekolah yang sudah masuk dalam 10 besar terbaik rapor pendidikan.
“Kami akan publish ke Medsos. Kami yakin kalau pemimpinnya (kepala sekolah) kreatif, maka sekolahnya juga akan maju,” pungkasnya.
Sekolah-sekolah yang masuk dalam 10 besar tersebut misalnya SD Negeri Bubakan, SD Ngeri Ngadirgo 02. SD Negeri Ngijo 02, SD Karangkidul, SD PL Bernadus 01, SMP N 8, SMP N 5, SMP N 34, SMP Kristen YSKI, SMP Kristen Tri Tunggal dan lainnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah