“Tim ICS terdiri dari koordinator yang merupakan lurah pasar dan anggota dari kalangan pedagang. Mereka akan menjadi penggerak utama menjaga kebersihan, higienitas, serta mengawasi keamanan pangan di pasar,” jelas Endang.
Ia menambahkan, setiap pasar akan di evaluasi melalui sistem penilaian bertingkat, mulai dari grade 3 hingga grade 1. Pasar yang sudah memenuhi standar akan naik ke grade berikutnya.
“Kami terus melakukan sosialisasi agar pedagang memahami pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan pangan. Harapan kami, pasar tradisional tidak lagi menjadi tempat yang di anggap kotor, tetapi nyaman untuk dikunjungi,” tegasnya.
Meski demikian, Endang mengakui masih menemukan sejumlah pelanggaran di beberapa pasar besar. Seperti penggunaan boraks pada mi basah dan formalin pada ikan asin.
“Temuan ini menjadi perhatian kami untuk segera ada tindak lanjut agar tidak terulang,” ujarnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah












