Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Disinggung Pencegahan Korupsi di Semarang, Agustina: Undang Pihak KPK dan BPK dalam Pembuatan APBD

×

Disinggung Pencegahan Korupsi di Semarang, Agustina: Undang Pihak KPK dan BPK dalam Pembuatan APBD

Sebarkan artikel ini
Calon Walikota Semarang nomor urut 2 Agustina Wilujeng membahas perihal pencegahan korupsi dalam debat Pilwalkot Semarang, Jumat 8 November 2024. (YouTube/beritajatengtv channel)
Calon Walikota Semarang nomor urut 2 Agustina Wilujeng membahas perihal pencegahan korupsi dalam debat Pilwalkot Semarang, Jumat 8 November 2024. (YouTube/beritajatengtv channel)

SEMARANG, beritajateng.tv – Calon Walikota Semarang nomor urut 02, Yoyok Sukawi menanyakan tanggapan Calon Walikota Semarang nomor urut 1, Agustina Wilujeng perihal masalah korupsi. Ia pun menyinggung soal representasi kepemimpinan sebelumnya.

“Bu Agustin, korupsi seringkali menjadi penyebab utama lemahnya pembangunan suatu daerah, termasuk di Semarang. Dari kepemimpinan sebelumnya, bagaimana pandangan Saudara terhadap hal tersebut, serta apa langkah Saudara dalam menyelesaikan masalah tersebut?” tanya Yoyok di debat kedua Pilwalkot Semarang 2024 di Patra Convention and Hotel Semarang, Jumat 8 November 2024.

Menanggapi hal tersebut, Agustin tak menampik bahwa hal ini meresahkan banyak pihak, termasuk ASN.

“Proses penanganan korupsi memang membuat ASN tidak nyaman dan cemas. Kita melihat proses APBD terganggu karena seringnya panggilan-panggilan itu dilakukan,” kata Agustin.

“Maka, Agustin-Iswar berkomitmen seluruh APBD langsung kita berikan pada rakyat di titik terkecil. Sehingga potensi korupsi itu semakin rendah,” jelasnya.

BACA JUGA: Debat Kedua Pilwalkot Semarang, Ini Program Agustin dan Yoyok dalam Optimalisasi Pendapatan Daerah

Agustin mengatakan bahwa solusi untuk memberantas korupsi adalah dengan mengundang pihak KPK dan BPK untuk hadir dalam pembuatan APBD.

“Lebih baik kita mengundang teman-teman dari KPK dan BPK untuk hadir dalam penyusunan APBD yang menjadikan APBD kita ini tidak rentan terhadap korupsi,” kata Agustin.

“Kita juga meminta kepada aparat penegak hukum mendampingi kita dalam proses pelaksanaan APBD. Sehingga bisa mencegah, mengurangi, karena tidak ada kesempatan yang diberikan,” katanya.

Yoyok, menanggapi ini, menanyakan kembali apa pencegahan untuk korupsi ini.

“Memang harus dicegah, Ibu, tapi mencegahnya bagaimana? Analogi kami, analogi birokrasi adalah seperti mobil. Dimana Walikota sebagai driver, birokrasi mesinnya, wakil walikota adalah navigatornya, rakyat ini penumpangnya,” jelasnya.

Ia kemudian juga mengatakan bahwa Walikota dan Wakil Walikota harus menjadi panutan untuk mewujudkan Semarang yang bermartabat.

Agustin merespons bahwa ia sudah menjawab pertanyaan Yoyok terkait pencegahan korupsi.

“Saya ulangi ya, proses pencegahan adalah dengan melalui mengajak BPK dan PPK dalam proses penyusunan anggaran. Kita menggandeng penegak hukuman, kesempatan (untuk korupsi) kita tutup,” jelas Agustina.

Tinggalkan Balasan