Makan gizi seimbang, kata dr Tan, harus sesuai dengan anjuran “Isi Piringku”, yaitu dalam satu porsi makan terdapat makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan. Alangkah baiknya menerapkan anjuran “Isi Piringku” ketika menyantap sahur.
“Kalau Anda sudah memenuhi (Isi Piringku) maka Insya Allah kebutuhan gula dan garam sudah terpenuhi. Apalagi kalau kita cukup minum (air putih). Jadi tentu saja tak butuh oralit dalam situasi normal,” paparnya.
Minum Oralit dalam Kondisi Normal Beresiko
Lebih lanjut, dr Tan kembali mengingatkan bahwa oralit mengandung natrium dan gula. Jadi, apabila konsumsi oralit dalam situasi normal, maka ada resiko kesehatan yaitu hipernatremia dan hiperglikemia.
“Jangankan Anda bisa tahan satu hari puasa, hipernatremia itu akan membuat Anda justru lebih mudah haus, ditambah lagi itu merupakan beban bagi ginjal karena natriumnya kegedean,” imbuh dr Tan.
Terakhir, dr Tan mengajak kaum muslimin untuk melaksanakan ibadah puasa dengan khidmat dan tepat. Dirinya tidak menyarankan minum oralit saat sahur hanya untuk menghindari rasa haus. Usahakan sahur dengan menyantap makanan gizi seimbang sehingga dapat memenuhi kebutuhan tubuh selama berpuasa. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto