Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineNasional

Ramai Bullying di Lingkungan Pendidikan Dokter, Ini Jawaban IDI

×

Ramai Bullying di Lingkungan Pendidikan Dokter, Ini Jawaban IDI

Sebarkan artikel ini
perundungan dokter
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dokter Muhammad Adib Khumaidi. (dokumen pribadi)

JAKARTA, beritajateng.tv – Fenomena bullying atau perundungan yang terjadi di lingkungan pendidikan dokter menjadi topik hangat belakangan ini. Semuanya berawal dari cuitan media sosial terkait beberapa kasus perundungan sesama dokter yang viral beberapa waktu yang lalu.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membenarkan adanya praktik perundungan di rumah sakit. Parahnya, perundungan dokter seakan telah mengakat kuat dan terjadi selama puluhan tahun. Korbannya pun mulai dari tingkat pendidikan dokter umum, internship, hingga dokter spesialis.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

BACA JUGA: PB IDI Turun Tangan Investigasi Kematian Dokter Mawar di Nabire, Papua

“Perundungan ini biasanya digunakan dengan alasan membentuk karakter dokter mudanya. Saya setuju harus dibentuk, tapi tidak harus dengan kekerasan dan ketakutan. Tapi membentuk dengan ketangguhan, empati dan sayang pada pasien,” ujar Menkes Budi Gunadi.

Sebagai informasi, Menkes Budi Gunadi juga telah menerbitkan Instruksi Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/1512/2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Perundungan Terhadap Peserta Didik Pada Rumah Sakit Pendidikan di Lingkungan Kemenkes.

Berkaitan dengan fenomena kasus perundungan di dunia kedokteran, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan jika perundungan sesama dokter bukanlah tradisi melainkan pelanggaran kode etik.

“Masalah bullying itu bukanlah problem tradisi. Kalau kita bicara tradisi, tidak ada di sumpah dokter, tidak ada dalam kode etik kedokteran yang membenarkan bullying,” tegas dr. Adib dalam konferensi pers, Sabtu 22 Juli 2023.

Bullying dokter, IDI janji tindak tegas

Tiga hal yang menjadi perhatian IDI, lanjut dr Adib, adalah ketika perundungan telah mengarah pada kekerasan fisik, penyalahgunaan uang, dan pelecehan seksual.

Tinggalkan Balasan