BACA JUGA: Mulai Hari Ini! Harga Pertamax Naik Jadi Rp12.900 Per Liter
“Kalau perbedaanya ada, saya lebih sering servis, dikit-dikit rusak. Kok permasalahannya jadi ke mana-mana akhirnya? kok kaya gini? cuma awalnya saya gak ada mikir ke arah BBM. Setelah ada kasus itu baru terkuak penyebabnya dari situ,” sambung Ivan.
Ivan lantas mengaku ingin beralih menggunakan Pertalite kembali. Ia pun merasa kecewa berat dengan pihak Pertamina.
“Ya ingin berpindahlah pasti, karena ya sama saja kan. Kita pakai Pertamax tapi isinya Pertalite, ya mending kita pakainya Pertalite sekalian,” pungkas Ivan.
Pengguna setia Pertamax berharap pom bensin swasta hadir di Semarang
Sementara itu, rasa kecewa dan tak terima juga dialami oleh pengguna setia Pertamax, Ifa. Sejak awal membeli motor, ia mengaku tak pernah sekali pun tebersit menggunakan Pertalite.
Setali tiga uang dengan Ivan driver GrabBike, Ifa ingin memberikan perawatan terbaik untuk motor pemberian ayahnya.
Perempuan berusia 26 tahun itu pun tak pernah berganti ke Pertalite meskipun Pertamax mengalami kenaikan harga sekalipun.
BACA JUGA: Konsumsi Pertalite dan Pertamax di Jateng Naik 13,4 Persen Selama Libur Nataru 2024/2025
“Motor ini memang selalu aku isi pakai Pertamax, jadi aku gak berani ganti jenis bensinnya, meskipun ada kenaikan harga. Aku takut motor cepat rusak kalau sering gonta-ganti dari Pertamax ke Pertalite, makanya aku selalu beli Pertamax,” ungkap Ifa saat beritajateng.tv hubungi, Kamis, 27 Februari 2025.
Ifa sendiri merogoh kocek Rp35 ribu setiap minggunya untuk membeli Pertamax. Atas kejadian tersebut, Ifa berharap pom bensin swasta seperti Shell dan BP bisa buka cabang di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang.
“Berharap banget, karena mungkin adanya pom bensin selain Pertamina bisa jadi alternatif beli bensin aman dan mungkin lebih menjamin gak ada oplosan,” ungkap Ifa. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
Respon (1)