Pada saat korban merangkul anak kades tersebut untuk diajak masuk ke dalam cafe, tiba-tiba teman-teman anak kades itu malah mengeroyok korban hingga jatuh dan tak sadarkan diri.
Setelah peristiwa tersebut, korban dibawa ke RSUD Blora untuk mendapatkan perawatan di IGD. Tetapi, karena luka parah yang ada di kepalanya, korban selanjutnya dibawa ke Semarang.
Adi Iswanto salah satu keluarga korban yang melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Blora ingin minta keadilan dan pertanggungjawaban atas perbuatan para pelaku.
Pada Selasa (25/4/2023) kemarin ia dan saksi datang ke Polres Blora untuk dimintai keterangan.
“Saya perwakilan keluarga ingin minta keadilan. Karena korban hingga saat ini masih belum sadarkan diri,” kata Adi.
Terpisah orang tua Candra, Jiyar yang merupakan kepala Desa Keborejo, Kecamatan Banjarejo membenarkan kalau anaknya yang bernama Candra memang berada di lokasi kejadian.
Namun, dirinya membantah terkait anaknya yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut.
“Ibaratnya anak saya itu misah (melerai), wong anak saya melerai kok, wong sudah kenal baik dengan korban,” ucap Jiyar saat dikonfirmasi, Rabu (26/4/2023).
Bahkan, Jiyar sempat menjenguk korban yang masih dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Semarang.
“Saya dari Semarang nengok korban, anak saya enggak ikut nengok, korban sementara sudah sadar,” terang dia.
“Untuk (biaya pengobatan) itu nanti saya koordinasikan dengan keluarga, saya sudah nengok inisiatif baik, ya mudah-mudahan cepat sehat, cepat sembuh,” imbuh dia.
Selain itu, dirinya mengaku sudah memberikan nasihat kepada teman-teman anaknya yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut.
“Ya saya enggak bisa mantau orang-orang itu, tapi saya sebagai warga Indonesia, yang dituakan di desa, ya sudah yang penting-penting anak-anak sudah dikasih penjelasan, kasih pengertian, ya harus bertanggungjawab,” kata dia. (*)
Editor: Elly Amaliyah