Sementara itu, Doni Prasetya Aji yang sebelumnya memperkuat Indonesia dalam Asian Games 2018, mengungkapkan kebanggaannya masih dapat berpartisipasi dalam Porprov.
Tenis Meja Porprov Jateng, atlet nasional beri dukungan untuk daerah
Doni, yang kini menjadi pelatih di PTM Sukun, mengatakan, kehadirannya dalam Porprov adalah bentuk dukungan terhadap daerahnya. Selain itu, demi citra club yang telah memberikan kesempatan berkarier padanya.
“Saya kerja disini, menciptakan keluarga bersama sesama pelatih dan para atlet binaan. Ketika penyelenggaraan Porprov di Sukun, saya ingin memberikan dedikasi yang bisa saya sumbangkan,” katanya.
Sementara itu, Pihak PTMSI Jateng turut memberikan pandangan positif terhadap kehadiran para pemain senior dalam ajang Porprov.
BACA JUGA: Tuan Rumah Grobogan Dominasi Gulat Porprov Jateng 2023
Menurut Bidang Pembinaan Prestasi PTMSI Jateng, Edi Pramudjie, kehadiran pemain senior memberikan manfaat bagi pemain muda.
“Secara regulasi pun dibenarkan, pemain kawakan masih bisa tampil di even resmi. Rakernas Manado tahun 2022 yang mensyaratkan peserta PON harus dibawah 25 tahun, tapi perkembangan terakhir bisa menambah satu pemain diatas 25 tahun,” tandasnya.
Menurutnya, jika pemain muda mampu mengalahkan pemain senior, hal tersebut dapat memotivasi semangat bertanding mereka. Sebaliknya, jika kalah, mereka tetap bisa belajar dari pemain yang lebih berpengalaman.
Bagi para pemain muda, bermain melawan pemain dengan tingkat internasional merupakan pengalaman yang sangat berharga. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto