“Hal itu diperberat dengan nantinya kenaikan tarif BBM, penyesuaian tarif KRL, dan lain-lain. Pengaruh nya pada kondisi mendatang jika tak segera diatasi maka akan berlanjut pada kelesuan ekonomi,” bebernya.
Nugroho menuturkan, kondisi ekonomi Indonesia kini dalam fase memprihatinkan. Sebab, telah terjadinya deflasi selama 5 bulan berturut-turut dari bulan Juni sampai September kemarin.
Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah-langkah strategis, kata dia, bukan tidak mungkin ekonomi Indonesia terjerumus seperti krisis moneter pada tahun 1998 silam.
“Saya kira kalau tidak hati-hati bisa sama (seperti krisis moneter 1998). Selama ini ada konsensus di kalangan ahli ekonomi kalau terjadi deflasi 6 bulan berturut-turut maka sudah bisa dikatakan resesi,” ucap Nugroho.
BACA JUGA: Hari Pencegahan Bunuh Diri, Psikolog Beri Pesan Ini untuk Gen Z, Catat Baik-baik!
Ia menyebut, terdapat beberapa langkah strategis yang bisa pemerintah lakukan dalam mencegah resesi. Misalnya menunda kenaikan tarif PPN, penyesuaian tarif KRL, maupun penyesuaian harga BBM.
“Masyarakat memang seyogyanya melakukan prioritas dalam pengeluarannya. Bisa juga membeli barang kebutuhan pokok dalam kemasan hemat,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila