SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Pendidikan Kota Semarang menargetkan lebih dari 3 ribu anak putus sekolah akan ikut dalam kesetaraan jenjang pendidikan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Hal tersebut harapannya dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Kota Semarang.
“Dinas Pendidikan Kota Semarang berinisitif akan merangkul anak-anak yang putus sekolah, dan mendata bersama Dinas Sosial untuk kita sediakan sekolah bagi anak-anak yang putus sekolah,” ujar Rifki Nugroho, Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kota Semarang, Selasa, 23 Januari 2024.
Rifki menyebut, hingga saat ini ada sekitar 3.800-an anak putus sekolah di Kota Semarang. Pihaknya akan menggandeng pihak terkait seperti Dinas Sosial Kota Semarang dan Bappeda Kota Semarang.
BACA JUGA: Tekan Angka Putus Sekolah, Dinas Pendidikan Kota Semarang Salurkan Bantuan ke 530 Siswa PAUD-SMP
Ia mengungkapkan, terdapat 41 lembaga PKBM se-Kota Semarang yang siap menyelenggarkan pembelajaran nonformal bagi anak putus sekolah. Kecamatan dengan PKBM paling banyak yakni Kecamatan Genuk dengan 5 PKBM, yaitu PKBM Tunas Mandiri, PKBM Bangun Bangsa, PKBM Diponegoro, PKBM Fatima Azahra, dan PKBM Bina Karya.
Hanya Kecamatan Semarang Selatan dan Kecamatan Gayamsari yang belum tersedia lembaga PKBM.
“Genuk banyak karena kantong-kantong anak putus sekolah di sana banyak, sementara warga Semarang Selatan bisa di PKBM Pelita Mandiri yang bertempat di Tembalang. Kemudian bagi warga Gayamsari bisa di PKBM yang ada di Pedurungan,” imbuhnya.
Pendidikan gratis bagi anak putus sekolah usia belajar
Rifki menuturkan jika setiap peserta didik usia dengan produktif akan mendapatkan bantuan biaya melalui mekanisme biaya operasional pendidikan (BOP) dari pemerintah sehingga tidak harus membayar sepeser pun. Sedangkan peserta didik di atas usia 24 tahun akan mendapat sejumlah potongan biaya.