Lebih lanjut, ia menyebut jika pendataan akan mulai pada bulan Februari dan harapannya selesai pada bulan Juni. Adapun proses pembelajaran rencananya akan mulai per-1 Juli 2024 nanti dengan tiga program jenjang pendidikan. Di antaranya, Paket A untuk kesetaraan SD, Paket B untuk kesetaraan SMP, dan Paket C untuk kesetaraan SMA.
“Bagi anak usia sekolah kami menyarankan pembelajaran 5 hari seperti sekolah formal, tapi pelaksanaan pembelajarannya boleh sore atau malam. Bagi usia pekerja, pelaksanaan kegiatan seminggu 3 hari,” ucap Rifki.
BACA JUGA: Catatan Hitam Hardiknas, 16 Ribu Anak di Jateng Putus Sekolah Pasca Pandemi
Sementara itu, untuk tenaga pendidik, lanjut Rifki, bakalan berasal dari beberapa kalangan. Seperti guru tutor, relawan guru P3K, guru penggerak, hingga guru dengan jiwa sosial tinggi.
“Mulai tahun ini akan kita garap, bahwa tahun ini kita ingin menuju zero angka anak putus sekolah, ingin ngenolke (menolkan) itu,” harapnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi