SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menetapkan tiga fokus utama dalam program kerjanya untuk tahun 2025.
Adapun ketiga fokus itu ialah penguatan kondusivitas, peningkatan toleransi antarumat beragama, dan penguatan demokratisasi.
Kepala Kesbangpol Jawa Tengah, Haeruddin, menyebut, dalam penguatan kondusivitas, pihaknya akan melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap potensi konflik dan gangguan keamanan.
BACA JUGA: Kesbangpol Jateng Respons Viral Ormas Minta Dana Kegiatan Tahun Baru: Boleh Ajukan, Tapi Tidak Maksa
“Jadi, deteksi dini kemungkinan-kemungkinan terjadi gangguan, kemungkinan-kemungkinan terjadi konflik. Nah, di situ kita melakukan deteksi lebih awal,” ujar Haeruddin saat dijumpai di kantornya.
Dalam hal itu, Kesbangpol Jawa Tengah akan berkoordinasi dengan aparat, TNI/Polri, serta Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah. Dengan demikian, Haeruddin memastikan potensi konflik dapat diidentifikasi dan ditangani secara efektif.
Toleransi antarumat beragama dan etnis jadi fokus, Haeruddin tak ingin pengakuan persaudaraan tanpa berbaur
Selanjutnya, kata Haeruddin, fokus kedua ialah peningkatan toleransi antarumat beragama dan antarsuku melalui forum yang sudah terbentuk di Jawa Tengah. Kegiatan itu menurutnya bertujuan untuk memperkuat kerukunan antarsuku dan pembauran tanpa konflik.
“Kami ada organisasi yang menaungi ini, Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB). Jadi, pembauran kebangsaan, bukan sekedar persaudaraan atau pengakuan persaudaraan tapi juga pembauran, pembauran antarsuku, antaretnis ini berbaur tanpa ada konflik,” jelas Haerudin.