“Dalam hidup, ini bukan hanya tentang masalah keuangan, tetapi, yang terpenting, tentang rasa hormat dan nilai-nilai. Sayangnya, tidak pernah ada upaya yang sungguh-sungguh dari klub untuk menemukan solusi atau bahkan untuk memahami kesulitan yang kami, para pemain, hadapi selama periode ini,” imbuhnya.
Cabut dari PSIS, Evandro Brandao singgung tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga
Evandro juga menyinggung tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga yang harus memastikan keberlangsungan hidup anak-anaknya. Ia merasa tidak dapat terus menerima kondisi yang menurutnya penuh dengan kebohongan dan manipulasi.
“Sebagai ayah dari dua orang putri, dengan keluarga yang bergantung pada saya, menjadi tidak tertahankan untuk terus menanggung kebohongan dan manipulasi. Saya pergi dengan kesedihan karena tidak dapat terus mendukung rekan satu tim saya dan memenuhi komitmen saya, tetapi saya melakukannya dengan kepala tegak, karena saya selalu bertindak secara profesional hingga tanggal pengunduran diri saya. Saya sadar bahwa mungkin ada spekulasi, tetapi saya percaya bahwa kebenaran akan menang dan manipulasi akan terungkap,” ungkapnya.
BACA JUGA: PSIS Semarang Huni Zona Degradasi, Ini Kata Mantan Pemain Laskar Mahesa Jenar
Sebenarnya, kontrak Evandro dengan PSIS baru akan berakhir pada penghujung musim Liga 1 2024/2025. Namun, dugaan masalah gaji membuat jebolan akademi Manchester United itu memilih mundur lebih cepat.
Sejak bergabung pada awal musim, Evandro baru tampil dalam delapan pertandingan bersama PSIS. Ia berhasil mencetak dua gol serta menyumbang satu assist dalam musim ini. Kini, masa depannya terbuka lebar untuk mencari tantangan baru dalam karier sepak bolanya. (*)
Respon (2)