Dikatakannya, kehadiran Bank Jateng dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM juga dilakukan melalui pembangunan ekosistem layanan dan produk berbasis UMKM.
Hal itu untuk menjawab isu permasalahan klasik yang dihadapi oleh UMKM seperti permodalan, manajemen usaha, serta pemasaran.
”Untuk memberikan solusi perbankan terkait permasalahan permodalan UMKM, Bank Jateng hadir melalui unit fungsional khusus yaitu Unit Layanan Mikro (ULM) Bank Jateng Mitra Mikro Sejahtera untuk fokus dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM dengan skema kredit sampai dengan Rp 500 juta berupa produk kredit bunga yang kompetitif,” jelasnya.
Irianto Harko Saputro menambahkan, sebagai solusi isu permasalahan manajemen usaha UMKM, Bank Jateng hadir melalui pengembangan co-working space guna mendampingi pelaku UMKM
Selain hal tersebut, Bank Jateng juga mendukung UMKM dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui Blangkon Jateng, serta Siplah Toko Ladang untuk pengadaan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Per 31 Maret 2022, Bank Jateng telah menyalurkan dengan plafon sebesar Rp 18,20 triliun, dengan outstanding Rp 13,115 trilun kepada 75.455 debitur atau 26,81 persen dari total penyaluran kredit di Bank Jateng.
”Sebagai wujud komitmen penyaluran kredit kepada UMKM khususnya dalam penyaluran KUR, Alhamdulillah Bank Jateng pada Januari 2022 ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai Penyalur KUR terbaik ke-2 kategori Bank Daerah,” terangnya. (*)