Selain itu, Tuti menyebut jika diskusi ini juga membahas isu-isu penting lainnya. Seperti kekerasan seksual, krisis iklim, feminisme, dan hak-hak perempuan lainnya.
Ke depan, ia menegaskan jika Komunitas Bara Puan tidak hanya membicarakan soal isu ketimpangan perempuan saja. Namun juga akan merambah ke isu-isu sosial lainnya.
“Harapannya ini bisa jadi sebuah catatan bersama, bisa kita kawal bersama, terus bergerak dan jangan berhenti di sini,” harapnya.
BACA JUGA: Gabung Komunitas dan Ikutan FOMO, Cara Jitu Gen Z Tumbuhkan Minat Literasi Baca Buku
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Sospol BEM Undip, Aulya Azrawati Fakhira menilai, mahasiswa memiliki peran besar dalam mengawal isu-isu perempuan. Misalnya isu PRT, pekerja seks, pekerja informal, hingga isu kenaikan pajak yang berdampak pada buruh perempuan.
Oleh karena itu, ia berharap mahasiswa mampu menempatkan dirinya dengan baik dalam mengawal isu-isu perempuan.
“Peran mahasiswa sendiri bisa dengan mendengar keluh kesah aspirasi dari kawan-kawan, rangkum dan buat kajian,” katanya. (*)
Editor: Farah Nazila