Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya Hidup

Geliat Toko Servis Handphone di Plasa Simpang Lima, Jadi Jujugan Warga Semarang

×

Geliat Toko Servis Handphone di Plasa Simpang Lima, Jadi Jujugan Warga Semarang

Sebarkan artikel ini
plasa simpang lima
Sejumlah pengunjung saat mengunjungi toko servis handphone di Plasa Simpang Lima. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Plasa Simpang Lima yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan legendaris di Kota Semarang yang saat ini sepi pengunjung. Berdasarkan pantauan dari beritajateng.tv pada Senin, 4 Desember 2023 sore, banyak pelaku usaha yang telah menutup gerainya karena pengunjung sudah tidak ramai lagi.

Meski begitu, ada satu lantai yang masih tampak hidup dengan banyaknya pengunjung yang berlalu lalang. Lokasi tersebut adalah lantai 3 di mana terdapat banyak toko servis handphone.

“Kebanyakan toko lain tutup mungkin karena nggak kuat bayar sewa. Apalagi bagian bawah itu kan banyak yang kosong,” ujar salah seorang pemilik toko servis handphone, Kenny kepada beritajateng.tv.

Menurutnya, uang sewa di Plasa Simpang Lima Semarang beragam tergantung lokasi tempatnya. Ia sendiri perlu membayar uang sewa sebesar Rp5 juta tiap bulannya.

Kenny menambahkan, persaingan antar toko yang semakin terbuka lebar juga menjadi faktor tambahan. Menurutnya, dominasi toko servis handphone di Plasa Simpang Lima dimulai pada saat tahun 2010-an.

BACA JUGA: Destinasi Baru Funworld Hadir di Queen City Mall Semarang

Saat itu, sebagian besar toko hanya menjual sparepart handphone. Namun, banyak toko yang kemudian juga melayani servis handphone karena banyaknya permintaan pengunjung.

Kenny sendiri telah merintis usahanya sejak 15 tahun silam.

“Dulu jamannya Blackberry ramai banget di sini, semua toko ada pengunjungnya. Mungkin karena waktu itu Blackberry gampang rusak dan belum banyak toko servis hp di luar,” ujar dia.

Omset anjlok hingga 50 persen

Jika membandingkan kondisi sekarang dengan masa jaya Plasa Simpang Lima dulu di tahun 2010-an, pemasukan harian dari toko servis Kenny bisa dibilang anjlok hingga mencapai 50 persen.

Pada masa kejayaan, ia bahkan tak bisa menghitung berapa banyak pengunjung yang datang ke tokonya.

Tinggalkan Balasan