Scroll Untuk Baca Artikel
JatengNews Update

Gerakan Swadaya Gotong Royong Bangun Masjid Diapresiasi Walikota Semarang

×

Gerakan Swadaya Gotong Royong Bangun Masjid Diapresiasi Walikota Semarang

Sebarkan artikel ini
Gerakan Swadaya Gotong Royong Bangun Masjid Diapresiasi Walikota Semarang

Semarang, 21/8 (BeritaJateng.tv) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengapresiasi swadaya dan gotong royong warga masyarakat yang tinggal di wilayah Erlangga di dalam upaya membangun Masjid Baiturrahim. Menurut wali kota yang akrab disapa Hendi, adanya pembangunan masjid Baiturrahim tersebut tentu akan semakin mendorong semangat gotong royong warga, sekaligus meningkatkan aktivitas ibadah masyarakat sekitar Erlangga maupun masyarakat Kota Semarang.

“Nantinya dengan pembangunan masjid ini harapan kami, semua berswadaya, bergotong royong. Nanti kita bangun masjid ini bersama untuk kita jadikan masjid ini menjadi masjid yang bermanfaat dan kita makmurkan masjid ini untuk kepentingan masyarakat Semarang,” ujar Hendi saat menghadiri peletakan batu pertama Masjid Baiturrahim, Minggu (21/8).

Dirinya juga menyampaikan, biaya pembangunan masjid sebesar 7,6 Milyar akan bisa dicapai dengan donasi yang dikumpulkan warga. “Terkait pembangunan Masjid Baiturrahim dengan biaya sebesar 7,6 Milyar itu merupakan anggaran yang luar biasa tapi Saya yakin warga Erlangga akan mampu mengumpulkan itu,” tutur wali kota.

Dalam kesempatan itu, Hendi juga mengajak warga masyarakat untuk mensyukuri Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. “Bentuk rasa syukurnya bisa diwujudkan dengan melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan bidang yang ditekuni masing-masing,” terang Hendi.

Menurutnya saat ini sudah tidak jamannya lagi memperdebatkan persoalan perbedaan ras maupun agama. “Hal yang harus kita ingat sesuai pesan Presiden Joko Widodo bahwa sekarang sudah bukan waktunya lagi memakai kepentingan-kepentingan kelompok untuk persoalan politik. Politik identitas harus dihindari seperti permasalahan ras dan warna kulit menyebabkan keributan, hal ini sudah tidak boleh kita lakukan di Indonesia, khususnya Kota Semarang,” tegasnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik di sini.

Tinggalkan Balasan