Sehingga, ketegasan GP Ansor yang menolak terlibat dalam politik praktis maupun keterkaitan dengan partai tertentu menjadi alasan untuk menghindari politik identitas tersebut.
“Anggota kami menghindari dan menjauhi (politik identitas), teman-teman di daerah punya rutinan majelisan di kabupaten/kota. Artinya Majelis ini cukup membendung dan mengerem politik identitas,” ucapnya.
Ia menegaskan, NU dan PKB merupakan organisasi yang berdiri secara terpisah. Aly menilai PKB yang kerap mengatasnamakan NU merupakan cara partai untuk merayu pemilih.
“NU organisasi sendiri, PKB organisasi sendiri. Itu bagian cara partai merayu pemilih dan bagian cara merayu konstituen,” tegasnya.
Aly meminta seluruh masyarakat untuk bijak dalam memilih. Tak lupa dengan melihat rekam jejak calon peserta Pemilu 2024. Perihal arahan dukungan, pihaknya menyebut satu arahan dengan apa yang diputuskan nanti oleh GP Ansor pusat.
“Kami tetap satu komando menunggu arahan pusat. GP Ansor mengawali GKMNU, kita juga dalam waktu dekat akan rakor dan tidak punya atensi khusus ke politik,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila