“Kita bekerja sama dengan Baznas dan MAJT akan bikin RPH bersertifikat halal di Semarang. Ini baru kurasi tempat dan aturan-aturan kita siapkan. Bukan hanya RPH itu memotong saja, tetapi mengemas. Karena Baznas itu ada 75 ekor sapi, kalau dibagi secara langsung kan habis. Maka perlu kita kemas, kita kalengin supaya bisa lama penggunannya. Itu bisa menangani stunting dan kemiskinan,” pungkas Gus Yasin.
BACA JUGA: Pemkot Semarang Dorong Pelaku Usaha Miliki Sertifikasi Halal
Sertifikasi halal rumah potong hewan perlu tenaga ekstra
Sementara itu, Direktur LPH LPPOM MUI Jateng, Ahmad Rofiq menyebut jumlah RPH di Jateng yang bersertifikat halal masih sedikit.
“(RPH di Jateng) Masih sedikit. Sebenarnya Pak Wagub sudah berusaha, terutama memulai dari pelatihan Juleha atau Juru Sembelih Halal, tapi Gus Yasin punya istilah Kangjala ya atau Kang Jagal Halal,” ucap Ahmad Rofiq kepada beritajateng.tv
Menurutnya, pelatihan tersebut belum terlaksana secara penuh. Rofiq menyebut, perlunya tenaga ekstra untuk memperluas RPH maupun RPU bersertifikat halal di Jateng.
“Itu memang masih belum sepenuhnya, harus ada effort yang serius dari pihak pemerintah. Kalau di lapangan ada yang jual ayam lukamya tidak melebar, itu tanda berarti RPH sama RPU-nya belum kerja dengan baik,” pungkasnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto