Konversi hutan alam menjadi hutan tanaman, perkebunan kelapa sawit, area pertambangan, dan lahan pertanian selama beberapa dekade menjadi tantangan tersendiri dalam pemulihan lingkungan.
Para partisipan menyambut antusias paparan ini karena memberikan informasi lebih lengkap dan akurat perihal pembangunan lingkungan hidup di IKN.
Siapkan IKN sebagai kota berketahanan iklim
Myrna juga mengungkapkan bahwa Otorita IKN telah berkomitmen menjalankan berbagai kebijakan dan tindakan sejak tahun 2022 hingga 2024 untuk mempersiapkan IKN sebagai kota berketahanan iklim.
Beberapa langkah yang telah OIKN ambil meliputi pertama peraturan tata ruang dan rencana induk terperinci yang mewajibkan melindungi 65 persen lahan, mengendalikan deforestasi, dan melindungi keanekaragaman hayati; dua peluncuran roadmap strategi net zero emisi Nusantara 2045 dan masterplan pengelolaan keanekaragaman hayati.
“Keduanya memberikan program dan tindakan yang akan berjalan hingga tahun 2045,” tutur Myrna.
BACA JUGA: Tak Akan Ada Gedung Pencakar Langit di IKN, Kepala Otorita: Ini Peradaban dan Sejarah Baru
Ketiga, menyusun panduan untuk praktik-praktik environmental, lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Keempat, aturan kebijakan moratorium pertambangan dan perkebunan kelapa sawit serta pembentukan satuan tugas penambangan liar. Kelima, peningkatan kapasitas bagi petani lokal untuk mengembangkan pertanian regeneratif dan pertanian perkotaan.
Kemudian, keenam, studi penjajakan proyek solusi pengelolaan air berbasis alam. Ketujuh, rehabilitasi mangrove. Kedelapan, reforestasi inklusif yang melibatkan instansi pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat. Dan kesembilan, penanggulangan bencana berbasis masyarakat.
“Melalui kegiatan ini harapannya dapat meningkatkan kepercayaan para social impact investors dan filantropis. Untuk mendukung upaya Otorita IKN dalam merealisasikan transformasi pembangunan yang berkelanjutan di IKN,” kata Myrna. (ant)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi