Scroll Untuk Baca Artikel
Derap Nusantara

Hadiri Konferensi Global APVN 2024, Otorita Kenalkan IKN Kota Berketahanan Iklim ke Investor Dunia

×

Hadiri Konferensi Global APVN 2024, Otorita Kenalkan IKN Kota Berketahanan Iklim ke Investor Dunia

Sebarkan artikel ini
Kota IKN
Titik Nol Nusantara di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. (ant)

JAKARTA, beritajateng.tv – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memperkenalkan IKN sebagai kota berketahanan iklim pada sejumlah investor sosial di dunia. Hal itu terjadi saat konferensi global Asian Venture Philanthropy Network (APVN) 2024 di Abu Dhabi, 22-25 April 2024.

“Kebijakan dan inisiatif Otorita IKN dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan, inklusif, cerdas, dan berketahanan iklim,” kata Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN (OIKN), Myrna Safitr.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Gagasan tersebut tersampaikan dalam Climate Pathfinder Workshop yang merupakan pra-event konferensi APVN di Abu Dhabi, Kamis, 25 April 2024.

Myrna menerangkan konferensi global AVPN merupakan ajang pertemuan berbagai filantropis, investor sosial, dan pembuat kebijakan terkemuka dunia. Pertemuan itu guna mengumumkan aliansi baru, meluncurkan potensi pendanaan baru.

“Dan membentuk kemitraan strategis untuk membantu negara-negara Asia mengatasi kekurangan pendanaan dalam memenuhi Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Myrna dalam keterangan resminya.

BACA JUGA: [HOAKS] Kampus Stanford University Akan Dibangun di IKN Mulai Bulan Mei 2024

Ia menyebutkan lebih dari 600 organisasi/perusahaan anggota yang tersebar di 33 negara, AVPN memegang peran penting dalam menghubungkan pemimpin negara-negara di Asia. Yakni, untuk mengkolaborasikan modal, bantuan teknis, dan pengaruh kebijakan mereka untuk mengkatalisis modal milik kantor, keluarga, yayasan, dan perusahaan-perusahaan di Asia.

Myrna juga menegaskan bahwa pembangunan IKN tidak akan mengorbankan hutan alam. Namun, ia mengakui bahwa tantangan lingkungan di IKN sudah ada sebelum wilayah tersebut tertetapkan sebagai Ibu Kota Nusantara. Salah satu masalah utama adalah perubahan tutupan lahan yang hanya menyisakan hutan sekunder seluas 16 persen dari total daratan IKN.

“Nusantara dicita-citakan sebagai kota yang mengedepankan pelestarian lingkungan. Yang akan diwujudkan melalui reforestasi 65 persen luasan kawasan IKN sebagai kawasan lindung. Dengan upaya ini harapannya dapat menciptakan kota yang berketahanan iklim, berkelanjutan, layak huni, menyenangkan, dan dapat berkontribusi pada net zero emission,” ujar Myrna.

Tinggalkan Balasan