Setelah singgah di Kelenteng Tay Kak Sie, perjalanan menuju Vihara Shima 2500 Buddha Jayanti berlanjut. Adapun treknya melewati Gang Kranggan, menuju Jalan Depok, Tugu Muda, Jalan dr Kariadi, Kaligarang, Jalan Kelud, Kreteg Wesi, Pakintelan, dan berakhir di Vihara Shima 2500 Buddha Jayanti.
Biksu Thudong Disambut Taburan Bunga
Bukan tanpa alasan, jalan tersebut untuk menghindari kemacetan sepanjang jalur Semarang-Solo. Tak hanya itu, kontur jalan yang tidak terlalu menanjak juga menjadi alasan mengapa mereka melewati trek tersebut.
“Perjalanan ke Vihara Buddha Jayanti melalui jalur tengah atau Unnes, kemudian menyeberang melalui Vihara Buddha Dipa ke Vihara Buddha Jayanti,” imbuhnya.
BACA JUGA: Tiba di Kota Semarang, Biksu Tudhong Menangis Terharu dengan Toleransi di Indonesia
Setibanya para Biksu di Vihara Shima 2500 Buddha Jayanti, mereka masyarakat menyambut mereka sambil memberikan taburan bunga. Kemudian, mereka bersama-sama melakukan persembahyangan selama satu jam. Tak berlangsung lama, para Biksu pun langsung melanjutkan perjalanan.
“Para Biksu membacakan Dhammacakkappavattana Sutta atau Sutta tentang ceramah Buddha yang pertama. Karena ini adalah tempat yang khusus untuk doa pada para Biksu. Dan kemudian akan melanjutkan perjalanan naik ke Bukit Kasap menuju Kota Ambarawa,” ungkapnya.
Wahyudi pun mengungkapkan sebanyak 34 Biksu yang melanjutkan perjalanan ini akan beristirahat di Ambarawa dan melanjutkan perjalanan kembali pada esok hari menuju ke Kabupaten Magelang.
Ia mengatakan, para Biksu sangat senang dan menganggap warga Kota Semarang sangat ramah.
“Kesan mereka itu satu perasa yaitu Indonesia ramah, karena mereka terbatas secara bahasa dalam mengungkapkannya,” tutupnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto