SEMARANG, beritajateng.tv – Beredar sebuah unggahan yang mengklaim bahwa salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia, Stanford University akan membangun kampusnya di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Mei 2024 mendatang.
Hal tersebut pun beredar di berbagai platform sosial media seperti TikTok dan Facebook.
Berikut narasi yang tertuliskan dalam unggahan di Facebook:
“Wowww….Stanford Univ akan bangun kampus di IKN mulai Mei 2024
IKN diminati investor Int’l -Joss”
Sementara, ini klaim yang tertulis melalui TikTok:
“Stanford University Akan Bangun Kampus di IKN Mulai Mei Tahun Ini! #bisnismillenial #bisnisibukota #ibukotanusantara”
BACA JUGA: [HOAKS] Aplikasi Dompet Digital DANA Telah Memiliki Fitur Paylater
Lantas, apakah benar universitas kelas dunia tersebut akan membuka kampusnya di IKN? Berikut hasil penelusurannya.
Hasil penelusuran
Melansir dari Tempo, perwakilan dari Stanford Mara K Vandlik mengirimkan sebuah email yang menjelaskan jika Universitas Stanford membantah berencana membangun kampus di Ibu Kota Nusantara (IKN) Indonesia, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Universitas riset swasta di California, Amerika Serikat, juga menyatakan belum menandatangani perjanjian apa pun dengan Indonesia.
Selain itu, melansir dari Kompas, Stanford University tidak membuka kampus, melainkan pusat riset di Ibu Kota Nusantara. Adapun hal ini diungkapkan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susanto.
“Pusat riset ini adalah bentuk awal dari satu kampus yang mungkin setelah 2-3 tahun dengan melihat kondisi yang ada akan dikembangkan lebih lanjut,” ujar Bambang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI di Jakarta, Jumat 22 Maret 2024.
Melansir dari Kumparan, dari laman Stanford, tertuliskan bahwa Arjun Majundar sebagai Dekan Stanford’s Doerr School of Sustainability, menyebut bahwa meski Stanford tak akan membangun institusi fisik di Indonesia.
Proyek-proyek kerja sama penelitian dan pendidikan yang dibahas mencakup pembangunan IKN yang berkelanjutan, pembangunan ekonomi rendah karbon, pembiayaan transisi, hingga pemenuhan prioritas pangan.
