Dahlia menambahkan, kampanye itu dilakuka karena Indonesia masuk sebagai tiga besar negara penyumbang sampah platik di dunia. Dimana Indonesia menyumbang sebanyak 600 ribu ton dari jumlah 8 juta sampah plastik secara global.
“Sampah plastik ini selain sulit dan membutuhkan waktu hingga ratusan tahun agar dapat diurai oleh tanah juga dapat mengakibatkan mencemari lautan,” katanya.
Tak hanya itu, sampah platik pun juga menjadi ancaman yang besar akan kerusakan ekosistem di laut.
Di Indonesia sendiri regulasi untuk pengurangan sampah plastik sudah dibentuk namun kesadaran masyarakat untuk mulai meminimalisir penggunaaan plastik yang sulit terurai masih kurang. (RI)