Hp Blackberry Kembali Naik Daun
Viral nya kembali jenis smartphone tersebut berawal dari maraknya di sebuah platform media TikTok dengan tagar #blackberry. Tagar tersebut bahkan muncul lebih dari 126 ribu kali sehingga ikut menyita perhatian banyak orang.
Konten yang bermunculan tersebut memperlihatkan bagaimana kalangan gen Z yang memperlihatkan bagaimana keyboard yang menderita dan Hp yang terhias.
Mereka juga mengakui untuk menemukan jenis ponsel itu kembali memanglah terbilang sulit. Bahkan dari mereka sampai rela menukarkannya dengan smartphone mahal seperti Apple.
Namun sebagian juga ada yang mencarinya melalui berbagai situs sosial media seperti Facebook, dan Marketplace lainnya.
Salah satu faktor yang mendorong Gen Z kembali tertarik pada Blackberry adalah karena harganya yang lebih terjangkau dari iPhone.
Saat ini, harga iPhone terbaru bisa menembus angka puluhan juta rupiah, membuat Blackberry tampil sebagai alternatif yang lebih masuk akal bagi kalangan muda.
Selain alasan harga, tren gaya hidup yang menolak ketergantungan pada smartphone modern juga turut berpengaruh.
Banyak anak muda yang mulai tertarik untuk kembali menikmati kehidupan offline dan mengatur ulang cara mereka mengakses serta mengonsumsi konten digital.
Walau tumbuh di tengah kemajuan teknologi digital, gen Z dan sebagian Generasi Alpha yang lebih tua mulai menyadari bahwa ketergantungan terhadap ponsel sudah terlalu berlebihan.
Menurut survei Pew Research Center pada 2024, hampir separuh remaja saat ini mengaku hampir selalu terhubung ke internet, meningkat tajam dibandingkan satu dekade lalu ketika hanya 24 persen yang menyatakan hal serupa.
BACA JUGA: Usai Kontroversi, Rumah Makan Ayam Goreng Widuran di Solo Kembali Buka
Sebagian bahkan mengaku kerap merasakan getaran notifikasi palsu, sementara yang lain menyebut menyalakan ponsel kini menjadi kebiasaan otomatis.
Ponsel lipat dan perangkat dari era 2000-an seperti Blackberry bukan sekadar lebih hemat biaya. Bagi gen Z, gadget-gadget ini membantu mereka membangun kembali waktu berkualitas bersama orang terdekat.
Mengeksplorasi minat di luar layar, dan menciptakan keseimbangan hidup yang lebih sehat dari terpaan konten digital nonstop. (*)