BACA JUGA: Cerita Kepala Dinas di Jateng Pertama Kali Ikut Retret ASN: Wajib Bangun Pukul 4 Pagi, Ikut Baris-berbaris
“Dulu, sebelum Pemilu serentak, visi misi dan RPJMD pusat, provinsi, serta daerah bisa berjalan sendiri-sendiri. Retret ini menjadi ruang memastikan bahwa arah pembangunan pusat hingga daerah selaras dalam satu garis lurus,” ujar Iswar.
Menurut Iswar, sinergitas bukan sekadar program, melainkan juga soal naluri kebersamaan yang harus tumbuh kuat dalam komunikasi antara jenjang pemerintahan.
Ia mencontohkan, di Kota Semarang semangat kolaborasi yang Walikota Agustina gaungkan dalam berbagai kesempatan. Dan menjadi dasar dalam menggerakkan partisipasi semua elemen.
“Kalau satu ke kanan, satu ke kiri, tidak akan sampai ke tujuan. Di Semarang, ini harus jadi gerakan bersama,” tegasnya.
Ia juga menyinggung isu penanganan banjir sebagai contoh nyata pentingnya kolaborasi antar wilayah. Semarang yang berbatasan langsung dengan kabupaten lain, tak bisa bekerja sendiri.
“Perlu kerja sama lintas daerah agar solusi yang dibangun bersifat menyeluruh dan saling memahami kekuatan serta tantangan masing-masing wilayah,” lanjutnya.
Retret kepemimpinan ini oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Selasa, 10 Juni 2025.
Peserta berasal dari unsur wakil kepala daerah, kepala OPD, direktur BUMD, pejabat administrator, hingga analis kebijakan. Mereka akan mendapatkan pembekalan intensif dari lembaga nasional seperti Bappenas, KemenPAN-RB, Kemendagri, KPK, hingga tokoh agama dan widyaiswara.
Materi utamanya antara lain geopolitik dan wawasan kebangsaan, dengan tujuan membentuk karakter negarawan pada setiap birokrat.
Selain itu, peserta juga akan mendalami Asta Cita sebagai arah pembangunan nasional yang perlu diinternalisasi hingga ke level pelaksana daerah.
Retret ini rancangan bersama Lembaga Ketahanan Nasional RI dan menjadi bagian dari upaya memperkuat harmoni kepemimpinan di Jawa Tengah. (*)
Editor: Elly Amaliyah