Ia menyebut, pihaknya kerap mengalami kendala dalam melakukan koordinasi dengan dinas terkait saat mengajukan penebangan pohon rawan tumbang di tepi jalan.
“Akhir-akhir ini banyak pohon tumbang. Begitu tumbang, tanggung jawabnya jatuh ke BPBD. Padahal kami sudah mengajukan potensi pohon rawan sejak lama,” ungkapnya.
BACA JUGA: Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Semarang Terbitkan SK Kesiapsiagaan Hidrometeorologi Basah
Menghadapi puncak musim hujan 2025/2026 yang prediksinya berlangsung lebih awal, Mulyowati mengimbau seluruh warga meningkatkan kewaspadaan. Terutama terhadap potensi angin kencang, genangan air, serta longsor di beberapa titik.
“Cuaca akhir tahun ini dipastikan ekstrem. Kami mengimbau warga untuk berhati-hati, terutama saat berada di luar rumah ketika hujan deras dengan angin kencang,” tegasnya.
BPBD Blora juga telah menyiagakan tim reaksi cepat (TRC) di seluruh wilayah, serta bekerjasama dengan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) terutama di kecamatan rawan bencana, untuk mempercepat penanganan ketika terjadi pohon tumbang, banjir, atau bencana lain akibat cuaca ekstrem. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













