SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendapatkan penghargaan dari United Nations atau PBB karena mampu melakukan penanganan stunting lewat berbagai inovasi, di antaranya program Sayangi Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang (SANPIISAN).
Dengan SANPIISAN dan beberapa program inovasi lainnya, Pemkot Semarang mampu menurunkan prevalensi angka stunting dari sebesar 1,06 persen di 2023 menjadi 0,95 persen di tahun 2024.
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pencapaian atas kerja keras jajaran dan seluruh stakeholder. Berkat perhatian khusus serta upaya untuk menuju zero stunting di tahun 2024 kini makin dekat.
BACA JUGA: Inovasi SANPIISAN Bawa Kota Semarang Raih Penghargaan Internasional dari PBB
Mbak Ita sapaan akrabnya menjelaskan, jika kunci sukses menangani stunting adalah gotong royong dan keterlibatan seluruh komponen masyarakat. Pihak terkait mesti harus konsisten dalam memberikan pelayanan bagi wanita remaja, calon pengantin, ibu hamil dan balita.
Selain itu juga program-program khususnya kesehatan haruslah berkelanjutan dan komperehensif, agar upaya yang telah dilakukan tidak sia-sia. Di samping program yang telah berjalan, pemenuhan gizi untuk anak dan ibu hamil juga memiliki peran sangat penting untuk mencegah kenaikan angka stunting. Termasuk memberikan pemahaman kepada remaja putri.
Untuk di Kota Semarang, pendampingan pemenuhan gizi tersebut juga dengan adanya buku resep anti stunting dari Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri berjudul Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil Untuk Generasi Emas.
Buku Resep Megawati Acuan Pemenuhan Gizi
“Salah satu upaya penanganan stunting dengan memberikan asupan gizi. Dan peran penting adanya buku resep dari ibu Megawati yang kemarin sudah terbit dan ini menjadi acuan untuk pemenuhan gizi anak di Kota Semarang. Termasuk yang ada di daycare dan pemenuhan gizi di posyandu,” ujarnya.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Kegiatan Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting bersama Kepala BKKBN, dokter Hasto dan Walikota/Bupati se-Indonesia, Kamis (27/6/2024).