Barulah sejak tahun 1972 pindah ke Jalan Gajah Mada sehingga masyarakat sekarang lebih mengenal dengan nama Tahu Pong Gajah Mada. Saat ini, Lestari mengelola usaha ini bersama generasi kedua, Marsiah.
“Sekarang yang mengelola saya dan ibu. Jadi ibu memang masih sering turun langsung menggoreng tahu atau isiannya,” lanjutnya.
Ciri khas tahu pong Gajah Mada Semarang terletak pada bumbu dan acar
Saat ini memang banyak usaha yang turut menjual tahu pong sebagai menu andalannya. Namun, menurut Lestari, yang membedakan tahu pong miliknya dan di tempat lain adalah cita rasa bumbu dan jenis tahu yang ia gunakan.
Untuk bumbunya, Lestari mengaku masih mempertahankan resep sejak generasi pertama, yaitu bumbu kuah yang berisi kecap, bawang, dan petis. Sedangkan untuk tahu, ia menggunakan tahu tawar.
BACA JUGA: Berawal dari Resep Majalah hingga Punya Cabang, Begini Kisah Tugiyo Rintis Usaha Minuman Rempah
“Tahu dan bumbunya memang dipisah, jadi cara makannya kaya makan pempek palembang, dicocol ke kuah, biar bisa sesuai selera. Selain itu juga ciri khasnya kami ada acar lobak putih,” ungkapnya.
Sedangkan untuk harga satu porsi tergantung jenisnya. Tahu Pong Gajah Mada menyediakan beragam menu mulai dari tahu pong, tahu gimbal, dan tahu templek, hingga tahu komplet. Rata-rata harga berkisar mulai dari Rp15 ribu s.d. Rp30 ribu. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi