Menyikapi perihal ini, Bupati Arief Rohman, pun mengemukakan bahwa pihaknya telah laksanakan {beberapa|sebagian|lebih berasal dari satu} langkah manfaat melacak perlindungan anggaran berasal dari {beberapa|sebagian|lebih berasal dari satu} potensi layaknya CSR Perusahaan, DBH Migas, hingga mengupayakan mendapatkan perlindungan berasal dari Bojonegoro.
“Lobi-lobi telah kami lakukan. Pertamina kami minta untuk menolong membangun jalur Peting – Sumber. Terakhir Rabu tempo hari kami sowan ke Bupati Bojonegoro agar dibantu membangun jalur berasal dari Jembatan TBB menuju Bandara Ngloram. Doakan semoga disetujui,” ungkap Bupati, Jumat (5/11/2021).
Menurut Bupati, itu saja belum lumayan untuk menangani semua rusaknya jalur kabupaten. Maka pihaknya membangkitkan opsi utang atau hutang ke perbankan untuk mewujudkan idaman penduduk “Dalane Alus”.
“Inginnya penduduk semua jalur rusak sanggup segera dibangun, jika kebolehan anggaran kami terbatas dan tiap tiap tahun cuma ada anggaran tidak cukup lebih Rp 100 miliar, butuh berapa tahun sanggup selesai semuanya? Maka dengan skema pinjaman, rusaknya sanggup diperbaiki lebih maksimal,” papar Bupati Arief.
“Jadi konsep utang area ini untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalur di semua wilayah Kabupaten Blora yang di dalam situasi rusak berat dan banyak jadi keluhan masyarakat. Tidak cuma Blora, skema utang layaknya ini juga dilakukan Pemkab Grobogan, dan Sampang Jatim untuk membangun infrastrukturnya,” sambung Bupati.
“Kita ajukan persetujuan DPRD untuk pinjam anggaran Rp 250 miliar ke perbankan. Pinjaman ini cuma bakal dilakukan andaikan mendapatkan persetujuan DPRD,” lanjut Bupati.
Bupati Arief optimis jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora sanggup menyetujui kebijakan utang area yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Blora tersebut.
Karena sejak awal dulu disampaikan oleh Bupati, sejak kali pertama dilantik dan telah {beberapa|sebagian|lebih berasal dari satu} kali disinggung di tiap tiap rapat Paripurna DPRD Blora.
“Kita optimis, jajaran dewan sanggup mengetahui situasi ini. Semua itu demi untuk mewujudkan ekspektasi rakyat yang tinggi perihal infrastruktur jalur yang baik. Jika jalur baik tentu bakal berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. lalu lintas lancar agar memudahkan investasi masuk ke Blora,’’ papar Arief Rohman.
Ditambahkan, skema hutang area itu terhadap prinsipnya adalah pemampatan anggaran infrastruktur untuk tahun 2023 dan 2024, di mana bakal dilakukan sekaligus di tahun 2022. Dan caranya adalah dengan pinjaman.
Menurut Bupati, Multiplier Effect berasal dari pembangunan jalur bakal terlampau dirasakan oleh penduduk lebih awal layaknya kenaikan harga memproduksi pertanian, penurunan angka kematian Ibu dan Anak, dengan kelancaran transportasi bakal menekan biaya memproduksi distribusi dan juga meningkatkan produktivitas. (Her/El)