Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Jaringan Pegiat Literasi Digital Ajak Pemilih Muda Perangi Disinformasi di Tahun Pemilu

×

Jaringan Pegiat Literasi Digital Ajak Pemilih Muda Perangi Disinformasi di Tahun Pemilu

Sebarkan artikel ini
Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) bersama Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya meningkatkan literasi digital dengan menyelenggarakan workshop bertajuk “Building Youth Resilience and Participant during The Political Year” di Kampus FTI Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Sabtu (25/3/2023). (Doc. Japelidi).

Sepanjang setengah hari peserta workshop diajak memahami empat topik utama, yaitu bagaimana menghadapi misinformasi, memilih sumber informasi yang valid, memilih media yang dapat dipercaya, melaporkan konten negatif, dan ditutup dengan materi untuk membuat konten positif di Internet.

Hadir sebagai fasilitator Rini Darmastuti (UKSW), Lintang Ratri Rahmiaji (Undip), Liliek Budiastuti Wiratmo (Undip), Ade Irma Sukmawati (UTY), Indah Wenerda (UAD) dan Desy Erika (Stikom Semarang).

Sesuai target luaran workshop literasi digital berhasil memproduksi 10 media pembelajaran video sehingga diharapkan mampu memperkaya kuantitas dan kualitas konten positif di media digital, khususnya ditujukan untuk sosialisasi pada pemilih muda.

Lintang Ratri, salah satu fasilitator menjelaskan, upaya mendorong produksi konten video literasi adalah counter produktif kritis terhadap konten-konten negatif sekaligus upaya partisipatif edukasi terhadap hoaks politik. “Saat ini kita memasuki era prosumer, alih-alih ketakutan menghadapi banjir konten negatif, lebih baik fokus pada produksi konten positif, semoga dapat lebih efektif jika datang dari yang muda kepada yang muda, ” terangnya.

Acara yang diakhiri dengan presentasi hasil karya ini dijalankan dengan penuh antusias oleh seluruh tim yang anggotanya diacak sebagai bentuk nyata kolaborasi. Gianita Erika peserta dari Unissula mengakui bahwa sebagai pengalaman pertama, membuat video sangat challenging.

Christian Noven dari Undip menyatakan bahwa workshop hari ini sangat insightfull, begitupun yang dikatakan Ahmad Bagus dari Universitas Boyolali bahwa workshop ini sarat ilmu, seperti kata Dwi Riska dari Univeristas Teknologi Yogyakarta, “bermanfaat poll”.

Sementara itu Sebastian Satriadi dari UKSW mengaku tidak rugi harus bangun pagi-pagi di hari sabtu karena mendapat banyak pengetahuan baru, hal ini diperkuat oleh pernyataan Fardha Rahajeng dari Stikom Semarang berharap kegiatan seperti ini wajib diadakan lagi, “asik dan superduper seru, gabung dari banyak universitas, ketemu teman baru langsung bikin karya bareng”.(*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan