SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Amerika Serikat telah menurunkan Tarif Trump dari 32 persen menjadi 19 persen, kebijakan ini berdampak besar terhadap ekspor dari Jawa Tengah, terutama pada sektor tekstil dan alas kaki.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menyebut bahwa Amerika Serikat merupakan pasar ekspor utama Jawa Tengah, dengan kontribusi hampir 45 persen dari total ekspor provinsi.
“Data BPS menunjukkan sekitar 45 persen ekspor Jawa Tengah ditujukkan ke Amerika Serikat, didominasi oleh produk alas kaki serta pakaian rajut dan non-rajut,” jelas Sakina di kantornya pada Senin, 4 Agustus 2025.
BACA JUGA: Imbas Tarif Trump, Bea Cukai Siap Awasi Gerak Barang Impor di Jateng-DIY
Karena dominasi pasar tersebut, fluktuasi tarif dari Negeri Paman Sam dipastikan berpengaruh signifikan terhadap stabilitas ekspor daerah.
“Kalau kemudian ditanyakan apakah terdampak? Nah, kemungkinan juga akan terdampak,” ujarnya.
Strategi ekspansi ekspor untuk kurangi ketergantungan dengan pasar AS
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar AS, Pemprov Jateng kini mulai memetakan strategi ekspansi ekspor ke negara lain. Salah satu fokus utama adalah membuka peluang lebih luas ke kawasan Eropa.
“Apakah ke depan akan ekspansi ke negara lain? Pastinya iya. Sektor yang sangat terbuka dan masih berpeluang adalah garmen,” ungkap Sakina.
Selain Amerika Serikat, dua pasar ekspor utama lainnya adalah Jepang dan Eropa. Ekspor ke Jepang berkisar antara 16–18 persen, sedangkan Eropa berada di urutan ketiga.