2 Alasan demo terhadap Coldplay
1. Para pendemo menganggap Coldplay tak berempati dengan Palestina
Salah satu alasan yang menjadikan para pendemo menolak kedatangan band itu adalah konser mereka yang ada di tengah konflik antara Israel dan para korban di Palestina.
Sebagaimana kita ketahui, sejak 7 Oktober, konflik antara Israel dengan Hamas di Gaza semakin sengit.
Menurut orator, konser yang paling ditunggu-tunggu para pecinta musik di Indonesia ini tidak pantas untuk dilaksanakan. Sebab, hal ini dinilai tidak menunjukkan empati terhadap para korban di Palestina.
“Andai kata konser biasa pun, pada saat ini konser, di Palestina banyak manusia yang terbunuh yang harusnya kita berduka, mengapa mereka harus paksakan untuk berhura-hura,” kata orator.
Tak hanya itu, para pendemo juga menyebut bahwa uang yang para pembeli keluarkan untuk band asal Inggris tersebut seharusnya bisa mereka berikan kepada rakyat Palestina.
2. Para pendemo menganggap Coldplay mengampanyekan LGBT
Para pendemo merasa band yang akan konser di Jakarta pada 15 November itu mengampanyekan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
BACA JUGA: Prediksi Daftar Lagu Coldplay di Konser 2023
Bahkan, mereka mengancam akan membakar panggung band tersebut di lokasi konser band itu, yakni di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
“Jangan sampai nanti acara berlanjut, umat Islam marah, rakyat marah, rame-rame bawa bensin bakal kita bakar nanti panggung Coldplay,” ujar salah satu orator di Kedubes Inggris.(*)