SEMARANG, beritajateng.tv – Presiden RI Joko Widodo yang kerap mengunjungi Jawa Tengah mendapat sorotan pengamat. Jokowi beberapa kali telah melakukan kunjungan kerja di Jateng dalam waktu berdekatan. Pengamat Politik Universitas Katolik Soegijapranata (Unika), Andreas Pandiangan, menilai hal itu seharusnya tak Jokowi lakukan di masa-masa kampanye terbuka tengah berlangsung.
“Sejak minggu kemarin kita memasuki kampanye terbuka, tampaknya seharusnya tidak kunjungan itu ke daerah mana pun, bukan hanya Jateng,” ujar Andreas, Selasa, 23 Januari 2024.
Kendati Jokowi masih menjabat sebagai seorang negarawan yang berhak menjumpai rakyatnya, namun kunjungan kerja di masa kampanye terbuka ini sifatnya bak memberi sebuah sinyal.
“Semestinya Pak Jokowi mampu menahan diri memasuki masa kampanye terbuka,” sambungnya.
Terlebih, lanjut Andreas, dalam Pemilu Presiden kali ini putra sulungnya yang menjabat sebagai Wali ota Solo, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai cawapres pasangan Prabowo Subianto, paslon nomor urut 02.
“Sadar atau tidak sadar, orang sudah tahu ada konflik kepentingan, dalam hal ini citranya Gibran. Alangkah baiknya sebagai presiden tidak melakukan apa pun kunjungan ke daerah supaya bisa berjarak, harus berjarak,” bebernya.
Nilai kunker Jokowi mampu menurunkan minat masyarakat untuk ikut rangkaian kampanye
Selain itu, Andres menyebut kunjungan Joko Widodo di tengah masa kampanye terbuka mampu memengaruhi partisipasi masyarakat selama rangkaian kampanye yang sudah terjadwal oleh KPU. Alasannya, kemungkinan besar masyarakat cenderung ingin bertemu dengan Presiden ketimbang acara partai politik.
“Orang bertemu ingin melihat Pak Jokowi, sementara kampanye terbuka kan terbagi menjadi zona-zona. Jateng hari ini partai apa, besok partai apa, dan seterusnya,” jelasnya.