Scroll Untuk Baca Artikel
Ekbis

Jokowi Larang Rokok Dijual Eceran, Pedagang Kelontong di Semarang Khawatir Makin Sepi Pelanggan

×

Jokowi Larang Rokok Dijual Eceran, Pedagang Kelontong di Semarang Khawatir Makin Sepi Pelanggan

Sebarkan artikel ini
Rokok Eceran
Zainudin, pedagang kelontong di Semarang, mengeluhkan larangan penjualan rokok secara eceran. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Presiden Joko Widodo resmi melarang penjualan rokok secara eceran atau perbatang. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 28/2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan (PP No 28/2024 tentang Kesehatan).

Larangan menjual rokok secara eceran pun menuai tanggapan dari berbagai pihak, mulai perokok hingga pedagang di Kota Semarang. Misalnya bagi Zainudin, pedagang warung kelontong di Jalan Wonodri Sendang Raya.

Ia mengaku pasrah atas munculnya kebijakan tersebut. Menurutnya, pelanggannya akan semakin berkurang. Sebab selama ini, pelanggan lebih banyak membeli rokok secara eceran daripada satu bungkus.

“Apa pun mau pemerintah ya monggo, karena memang penjualan rokok semakin ke sini udah turun, bakal semakin sepi,” keluhnya kepada beritajateng.tv, Rabu, 31 Juli 2024.

BACA JUGA: Rokok vs Vape, Lebih Bahaya yang Mana? Ini Kata Dokter Paru Semarang

Zainudin berpendapat, masyarakat kini telah beralih ke rokok murah. Mengingat, harga rokok kian mahal setelah adanya kenaikan tarif cukai rokok yang drastis tiap tahunnya.

Saat ini, satu bungkus rokok merek ternama dibanderol dengan harga mulai Rp25 ribuan. Cukup mahal jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

Meski begitu, kata Zainudin, perokok masih sesekali ingin mencicip rokok dengan merek tertentu sehingga menyiasatinya dengan membeli secara eceran.

“Satu bungkus sekarang kan harganya mahal, tapi mereka [para perokok] masih mau ngerokok, jadi belinya eceran yang harganya cuma Rp2.000 sampai Rp2.500 per batang, seadanya duit dulu,” ucapnya.

Penjualan rokok terus alami penurunan, di sisi lain kini tak boleh jual eceran

Lebih lanjut, Zainudin yang telah berdagang kelontong selama 25 tahun itu mengaku penjualan rokok terus mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 25 tahun yang lalu.

Tinggalkan Balasan