Warga desa Plantungan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini, juga masih memiliki pendengaran cukup baik.
Tutur bahasanya cukup fasih saat diajak berkomunikasi. Sesuai KTP yang dimiliki, pria yang hidup sebatang kara ini lahir pada 1 juli 1919.
Bahkan pada saat itu dirinya sudah remaja, mbah Sastro memperkirakan saat itu usianya dikisaran 115 tahun.
Mbah Sastro Surip sendiri sebelumnya memiliki 5 orang istri. Namun saat ini tinggal satu istri yang masih hidup dan memilih hidup bersama keponakan. (Her/El)