Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Kapan Awal Bulan Ramadhan 2024? Planetarium UIN Walisongo Semarang Bersiap Pantau Hilal

×

Kapan Awal Bulan Ramadhan 2024? Planetarium UIN Walisongo Semarang Bersiap Pantau Hilal

Sebarkan artikel ini
Pemantauan Hilal
Kepala Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo, Ahmad Syifaul Anam, saat memantau hilal, beberapa tahun yang lalu. (Foto: Dokumentasi Pemprov Jateng)

SEMARANG, beritajateng.tv – Bulan suci Ramadan 2024 segera tiba. Untuk menentukan awal bulan Ramadan, salah satunya bisa melalui rukyatul hilal atau pemantauan hilal.

Di Kota Semarang, Planetarium Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menjadi salah satu lokasi pemantauan hilal.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kepala Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo, Ahmad Syifaul Anam, menjelaskan bahwa dalam menentukan 1 Ramadan 1445 H, pemantauan hilal di UIN Walisongo akan berlangsung pada Minggu, 10 Maret 2024 sore.

BACA JUGA: Waspada! Menjual dan Menyalakan Petasan Saat Ramadan Terancam Pidana 20 Tahun hingga Hukuman Mati

Pihaknya akan menggandeng beberapa instansi terkait, seperti Kemenag Jateng, MUI Jateng, Pengadilam Agama, ormas, dan para perukyah (pengamat) lainnya.

Planetarium UIN Walisongo akan menyiapkan 3 teropong, sekaligus untuk yang bisa digunakan perukyah dan peserta lainnya,” katanya saat beritajateng.tv hubungi, Kamis, 7 Maret 2024.

Lebih lanjut, Syifaul menjelaskan bahwa pihaknya akan menggunakan tiga teropong dengan teknologi tinggi. Ketiga teropong itu yakni teropong besar untuk melihat objek kedalaman langit (deep sky object), teropong hilal, dan teropong matahari.

Prediksi pemantauan hilal tidak terlihat

Di sisi lain, ia menyebut jika tak ada yang berbeda dari segi alat dan mekanisme pemantauan hilal tahun ini. Hanya saja, situasi astronomis saat ini cukup memberikan perbedaan yang sangat signifikan.

Syifaul menuturkan, menurut data astromoni yang ia peroleh, posisi hilal kecil kemungkinan dapat terlihat, gagal terlihat, atau bahkan tidak dapat terlihat sama sekali. Sehingga, kata Syifaul, ketika nantinya ada kesaksian melihat bilal maka hal tersebut malah diragukan kesaksiannya.

Tinggalkan Balasan