Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Awal Ramadhan 2024 Bakal Berbeda, Planetarium UIN Walisongo Semarang Ungkap Penyebabnya

×

Awal Ramadhan 2024 Bakal Berbeda, Planetarium UIN Walisongo Semarang Ungkap Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Awal Ramadan
Kepala Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo, Ahmad Syifaul Anam, saat memantau hilal, beberapa tahun yang lalu. (Foto: Dokumentasi Pemprov Jateng)

SEMARANG, beritajateng.tvRamadan tinggal menghitung hari. Namun, banyak pihak yang memprediksi akan terdapat perbedaan dalam penetapan awal Ramadan 2024.

Sebagaimana kabar yang telah beredar, Muhammadiyah telah menetapkan Ramadan 2024/1445 Hijriah jatuh pada Senin, 11 Maret. Sementara, pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) baru akan menggelar sidang isbat pada Minggu, 10 Maret.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kepala Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo, Ahmad Syifaul Anam, berkesempatan menjelaskan alasan potensi adanya perbedaan dalam awal Ramadan 2024.

Syifaul menyebut, alasan utama perbedaan baik dalam menentukan awal Ramadan, Idulfitri, hingga Iduladha, adalah adanya perbedaan sudut pandang dan kriteria dalam memutuskan pergantian bulan hijriah.

Dalam penetapan awal bulan, Syifaul menjelaskan jika Muhammadiyah menggunakan ijtimak, yaitu, ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada pada posisi garis bujur yang sama, tanda satu putaran penuh.

BACA JUGA: Kapan Awal Bulan Ramadhan 2024? Planetarium UIN Walisongo Semarang Bersiap Pantau Hilal

Berdasarkan itu, seberapa pun tinggi hilal meski hanya 0.1 derajat, maka esoknya adalah hari pertama bulan baru.

“Saat ini praktis sudah memenuhi kriteria yang Muhammadiyah pakai, sehingga hampir dipastikan Muhammadiyah akan puasa lebih awal karena kriteria dia terpenuhi,” ungkapnya kepada beritajateng.tv, Kamis, 7 Maret 2024.

Sementara, lanjut Syifaul, pemerintah dan NU menganut kriteria berdasarkan kesepakatan Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Tinggalkan Balasan