“Diragukan karena kecilnya cahaya hilal atau redupnya cahaya dan sangat rendah sekali, maka tidak bisa diidentifikasi dengan mata atau bahkan teleskop,” jelasnya.
Lebih jelas, ia menjelaskan jika perubahan fase ini sangat terpengaruh oleh gerak atau relasi perputaran Matahari dengan Bumi. Sementara cuaca menjadi variabel kedua yang mempengaruhi pemantauan hilal.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Pj Gubernur Jateng Minta Kepala Daerah Pastikan Ketersediaan Pangan
Saat ini, lanjut Syifaul, mendung bahkan hujan sering kali terjadi di sore hari. Hal tersebut tentu menambah potensi tidak terlihatnya hilal.
Namun, kata Syifaul, catatan terbesarnya bukan pada persoalan cuaca. Melainkan, situasi astronomis saat ini yang mana hilal memang sedang dalam posisi sangat rendah dan sangat redup.
Sehingga, semisal langit pun dalam keadaan cerah, hilal kecil kemungkinan untuk bisa terlihat.
“Agak sulit lihat hilal dengan mata ataupun terpong. Apalagi makin parah dengan langit mendung atau hujan, saya kira hampir-hampir dugaannya tidak bisa lihat,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi