Kesehatan

Karies Gigi Jadi Masalah Serius Anak Sekolah di Semarang, 36 Persen Sudah Terinfeksi

×

Karies Gigi Jadi Masalah Serius Anak Sekolah di Semarang, 36 Persen Sudah Terinfeksi

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam. Senin, 4 Agustus 2025. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tvPemeriksaan kesehatan gratis untuk anak sekolah di Kota Semarang mengungkap temuan sebanyak 36 persen anak mengalami gigi karies atau gigi berlubang.

Temuan ini terungkap dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam dalam peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diresmikan bersama Menteri PPPA, Dirjen SDMK Kemenkes, serta Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin pada Senin, 4 Agustus 2025.

“Dari 24.900 anak yang sudah kami periksa, prevalensi gigi karies mencapai 36 persen. Ini data awal, dan bisa bertambah karena target kami adalah 291.000 anak,” ujar Hakam di SLB Negeri Semarang.

BACA JUGA: PKBI Jateng Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Semarang, Ada Cek Gula hingga Asam Urat!

Berdasarkan data awal tersebut, sekitar 8.964 anak di Semarang memiliki masalah gigi berlubang. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari program skrining kesehatan massal tahunan yang menyasar seluruh siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Semarang.

Total ada 1.023 sekolah yang terlibat dalam program ini, mencakup 613 SD, 230 SMP, dan 182 SMA. Program CKG akan terus berlangsung karena ada sekitar 291.000 anak usia sekolah di Semarang.

Masalah kesehatan gigi dominan, tapi bukan satu-satunya

Menurut Hakam, penemuan masalah kesehatan tidak hanya soal gigi. Ada pula anak-anak yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas sebanyak 74 persen, pre-hipertensi 5,8 persen, hingga pre-diabetes 5,65 persen.

“Ini baru data awal dari 24.900 anak. Kami akan terus lakukan skrining sampai semua 291 ribu anak terdata,” ungkapnya.

Hasil pemeriksaan ini akan ditindaklanjuti oleh puskesmas wilayah setempat. Anak-anak yang memiliki gangguan kesehatan akan dirujuk ke layanan medis, termasuk spesialis, sesuai dengan kebutuhan.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan