BACA JUGA: 19.547 Warga Semarang Dinonaktifkan JKN, Dinkes: Masih Ada UHC Cover Layanan Kesehatan
Dia melanjutkan, meski begitu, Dinas Kesehatan tetap siaga dan mengedukasi masyarakat melalui kampanye ‘Usahakan Imun Naik, Gak Perlu Panik!’.
Ia menuturkan, masyarakat cukup disiplin mencuci tangan pakai sabun, memakai masker saat sakit, dan segera periksa ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.
“Langkah sederhana ini sangat efektif untuk menekan risiko penularan, termasuk terhadap varian baru yang mungkin muncul,” jelasnya.
Hakam menyebut, hingga saat ini belum ada imbauan untuk vaksinasi covid-19 dari pusat (Kemenkes) maupun Dinas di Kota dan Provinsi.
“Kalau misalnya memang harus ada episode berikutnya untuk vaksinasi ya kita akan menyampaikan kepada masyarakat. Kondisi saat ini masyarakat tidak perlu panik, dan bisa beraktivitas seperti biasa saja,” ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa Covid-19 merupakan virus seperti flu biasa yang kerap masyarakat rasakan. Sehingga masyarakat tidak perlu panik dalam menyikapinya.
“Kondisi-kondisi yang saat ini terjadi, seperti pagi tadi panas, kemudian hujan deras yang begitu luar biasa. Atau sebaliknya. Itu membuat penurunan imunitas atau kekebalan tubuh,” sebutnya.
Ia mengimbau masyarakat harus berhati hati dengan pergantian cuaca yang tiba tiba terjadi. Penerbangan internasional juga bisa saja memicu adanya kasus Covid-19 di Kota Semarang.
“Ini yang harus hati hati untuk kelompok rentan, Ibu hamil, lansia di atas 60 tahun atau balita ini yang harus kita perhatikan. Imunisasi rutin yang harus dilakukan oleh bayi harus tuntas. Pola makan dengan isi piring ku. Makanan-makanan bergizi juga harus kita berikan. Istirahat cukup dan aktifitas fisik paling tidak 30-1 jam dalam satu hari. Itu sangat penting, terutama untuk mencegah virus Covid-19 yang marak kembali saat ini,” papar dia. (*)
Editor: Elly Amaliyah