Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Kasus Keracunan Massal Klaten, Ditemukan Bakteri E Coli di Dalam Air

×

Kasus Keracunan Massal Klaten, Ditemukan Bakteri E Coli di Dalam Air

Sebarkan artikel ini
keracunan
ilustrasi sakit perut yang dirasakan setelah alami keracunan makanan. (Foto: Pixabay)

KLATEN, beritajateng.tv – Kasus keracunan makanan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, masih bergulir. Baru-baru ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) menemukan adanya kandungan bakteri e-coli dalam air di lokasi hajatan.

Adapun hal ini terungkap dari Kepala Dinas Kesehatan Klaten, dokter Anggit Budiarto, pada Kamis, 17 April 2025 siang.

Anggit menjelaskan, selain adanya penemuan kandungan Escherichia Coli atau e-coli, pihaknya juga menyebut bahwa kandungan bakteri tersebut menurut ambang batas 0, yakni ada 88.

“Menurut nilai rujukan e-coli mestinya nol tapi ada 88. Dalam pemeriksaan hasil tidak di sebut masuk kriteria rendah, sedang atau tinggi tapi cuma ada,” jelas Anggit.

BACA JUGA: Keracunan Massal di Ponpes Batang, 78 Santri Alami Gejala Sakit Perut Usai Makan Malam

Soal apakah kontaminasi bakteri tersebut menjadi penyebab keracunan ratusan orang dan menewaskan satu orang dalam hajatan di Klaten tersebut, Anggit belum bisa memastikan.

Anggit menyebut, perlunya menunggu hasil pemeriksaan makanan untuk mengetahui secara pasti apa penyebab keracunan makanan itu.

“Untuk menentukan satu dan lain hal terkait kejadian itu masih harus menunggu pemeriksaan makanan di Semarang. Karena yang lebih dekat itu ke makanan tapi nanti kita lihat,” papar Anggit.

Sampel makanan itu kini tengah di uji di Balai Labkes Semarang. Dia mengatakan hasilnya perkiraannya keluar lima hari setelah dikirim.

Sebelumnya, sebanyak 140-an orang menjadi korban keracunan massal. Hal ini akibat makanan yang mereka konsumsi dalam acara halalbihalal di Dukuh Bendungan, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Merespons kasus keracunan massal yang di alami warga Dukuh Bendungan, Desa Karangturi itu, Pemerintah Kabupaten Klaten telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).

BACA JUGA: Ratusan Warga Klaten Keracunan usai Halalbihalal, 1 Orang Meninggal

Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo telah mendirikan posko untuk memberikan pelayanan kepada warga Dukuh Bendungan yang terkena dampak keracunan makanan tersebut.  (*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan