Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineJatengNews Update

Kelompok Seni Kuda Lumping Tumbuh Subur di Kabupaten Semarang

×

Kelompok Seni Kuda Lumping Tumbuh Subur di Kabupaten Semarang

Sebarkan artikel ini
Para narasumber Dialog Media Tradisional "Nguri-uri Budaya Kuda Lumping Kabupaten Semarang" di destinasi wisata Bukit Cinta, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. (ardhi/beritajateng.tv)

SEMARANG, 18/10 (beritajateng.tv) – Kesenian kuda lumping tumbuh subur di Kabupaten Semarang. Kelompok seni kuda lumping ada di setiap desa, bahkan di setiap dusun. Seni yang lekat dengan unsur mistis saat pemainnya kesurupan tersebut juga sangat digemari masyarakat. Pentas dari kelompok seni kuda lumping Langen Kridho Nuswantoro ditampilkan dalam acara Media Tradisional (Metra) “Nguri-uri Budaya Kuda Lumping Kabupaten Semarang” di destinasi wisata Bukit Cinta, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Minggu (16/10/2022).

Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto berinisiatif untuk melestarikan dengan tidak hanya nguri-uri tapi juga nguripi kesenian yang berkembang di Kabupaten Semarang tersebut.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Menurut saya, kesenian kuda lumping ini sudah tumbuh subur, merata hampir di setiap kecamatan, bahkan desa. Saya pun tidak khawatir kesenian ini bakal hilang,” ucap Bambang yang hadir secara virtual.

Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Semarang The Hok Hiong mengatakan, sebagian besar kelompok seni di Kabupaten Semarang adalah pelaku seni kuda lumping. Ini terbukti dari pemberian hibah Pemkab Semarang untuk kelompok kesenian, 60 persennya adalah kelompok kesenian kuda lumping.

Penampilan kelompok seni kuda lumping Langen Kridho Nuswantoro di Bukit Cinta, Kabupaten Semarang. (ardhi/beritajateng.tv)

“Tahun ini ada 1.500 kelompok kesenian yang diberi bantuan, 60 persennya kuda lumping. Tiap kelompok mendapat Rp 7,5 juta dan belum semua terdistribusi,” ujarnya dalam dialog yang dipandu Moderator Ricky Fitriyanto tersebut.

Dia menambahkan, Pemkab Semarang juga menganggarkan program pentas seni agar kesenian tradisional tetap lestari. Politisi PDI Perjuangan tersebut juga mengusulkan diterbitkannya Perda atau Perbup agar setiap destinasi wisata di Kabupaten Semarang wajib mementaskan kesenian tradisional secara rutin.

Tinggalkan Balasan