Pasalnya, keluarga Gamma sendiri merasa janggal dengan keterangan kronologi versi polisi. Sebab, polisi justru lebih menekankan pada peristiwa tawuran alih-alih penembakan Gamma oleh polisi.
“O ya sudah berarti DPR itu bohong kan. Kecewa, terus terang, semua apa yang sudah kami siapkan ternyata tidak jadi. Apa pun semuanya sudah disiapkan Zoom dan lain-lain tapi ternyata dibatalkan; alasan pembatalan kami tidak dikasih tahu,” tekannya.
Keluarga ingin sampaikan kejanggalan di RDP
Lebih lanjut, keluarga Gamma kini telah mengirimkan surat kepada Komisi III DPR RI untuk bisa mengikuti RDP di kesempatan berikutnya. Sehingga, harapannya, kata Subambang, anggota DPR dapat melihat kronologi dari versi keluarga.
“[Akan menyampaikan] kejanggalan, di mana antara perkelahian dan pembunuhan berbeda. Apalagi Polrestabes setiap konpers selalu memojokkan korban seolah-olah pelaku kejahatan, senjata milik Gamma, yang mengajak tawuran Gamma. Itu yang perlu kami perjelas di RDP untuk meluruskan,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, turut mengungkapkan alasan ketidakhadiran keluarga Gamma dalam RDP hari ini.
Menurut Habiburokhman, keluarga Gamma tidak sempat hadir karena masih sibuk mengurus kematian Gamma, termasuk menggelar pengajian.
“Keluarga mungkin masih konsentrasi terkait musibah yang menimpa. Mungkin ada pengajian dan lain sebagainya sehingga waktunya tidak sempat mereka hadir hari ini,” kata Habiburokhman kepada awak media usai rapat di kompleks parlemen, di Senayan, Jakarta. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi