Adapun intervensi yang dapat pemerintah daerah lakukan ialah pemugaran RTLH, program bantuan keluarga miskin, pelatihan UMKM perihal produksi, packaging, dan pemasaran, serta memperbanyak pelatihan digital.
“Arah pengentasan kemiskinan akan lebih terukur, yang lebih utama adalah kepala daerah, kepala daerah maunya apa harus sinkronkan dengan kebijakan yang ada,” terang Sumanto.
Orang muda enggan jadi petani, Sumanto sebut pemerintah harus beri perhatian
Usai FGD berlangsung, Sumanto menanggapi kembali banyaknya anak muda yang enggan jadi petani.
“Mereka harus punya kemauan dan pemerintah memberikan perhatian. Kalau penghasilan mereka lebih tinggi daripada kerja di pabrik, mereka akan bertani, bertani lebih bebas, tidak terijat waktu, kan masalahnya di situ,” jelas Sumanto.
Jika penghasilan dari bertani bisa melebih UMR, Sumanto percaya banyak anak muda yang lebih memilih untuk bertani.
“Kalau penghasilannya cukup, melebihi UMR per bulannya, mereka akan di situ [sektor pertanian],” jelas Sumanto.
Respons Sumanto soal lahan sawah terendam banjir di Jateng
Selain itu, Sumanto turut merespons banjir yang merendam beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti Sragen, Pekalongan, hingga Grobogan. Menurutnya, baik banjir maupun kekeringan terus menerpa daerah tersebut setiap tahunnya.
“Itu yang harus kita lakukan, karena banjir itu kan di setiap tahun ada di situ. Bagaimana pemerintah kalau ada banjir seperti itu penanggulangannya apa, minimal satu-dua tahun harus selesai, ini kan berulang,” beber Sumanto.
Oleh sebabnya, ia meminta pemda terkait untuk memikirkan dan menerapkan rancangan dalam menyelesaikan masalah itu.
“Kekeringan ya ada di situ terus, banjir ya ada di situ terus, tapi kan belum selesai, ini harus kita selesaikan rancangannya seperti apa,” pungkas Sumanto. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
Respon (1)