SEMARANG, beritajateng.tv – PT Mahesa Jenar Semarang (PT MJS), pemilik PSIS Semarang, masih menghadapi utang sebesar Rp45 miliar. Hingga kini, perusahaan menunggu konfirmasi dari pemegang saham yang bersedia menutup tanggungan utang tersebut.
Jika tidak ada yang bersedia, maka opsi lainnya ialah mencari investor baru untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini.
Komisaris Utama PT MJS, Yoyok Sukawi, menjelaskan bahwa para pemegang saham diberikan batas waktu hingga Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berikutnya pada Februari.
“Kami prioritaskan pemegang saham lama untuk memberikan kepastian. Namun, jika tidak ada yang bersedia, maka saham akan ditawarkan kepada investor baru,” ungkap Yoyok, Selasa, 21 Januari 2025.
Renovasi Stadion Jatidiri menjadi salah satu alasan utama munculnya utang tersebut. Selama dua tahun proses renovasi, PSIS Semarang harus bertanding di luar kandang. Hal ini mengakibatkan biaya operasional melonjak, sementara pendapatan tiket pertandingan turun drastis.
“[Menjadi tim] musafir selama dua tahun membuat kami rugi besar. Pendapatan tiket tidak ada, dan panitia pelaksana selalu merugi,” jelas Yoyok.
PSIS Semarang punya utang Rp45 miliar, PT MJS tawarkan jual saham
Dalam RUPS sebelumnya, pada Jumat, 17 Januari 2025 lalu, PT MJS menawarkan solusi berupa penjualan 43 persen saham kepada pemegang saham yang bersedia menutup utang.