SEMARANG, beritajateng.tv – Grup tari asal Semarang, Tandawa Ratri, memang baru terbentuk sejak setahun ke belakang, tepatnya pada 18 Maret 2023 lalu.
Walau begitu, Tandawa Ratri seakan hadir sebagai oasis dalam geliat pelestarian tari tradisional. Pasalnya, grup yang berisi 5 penari tersebut gigih mengembangkan tari aliran tak biasa, yaitu tarian jiwa.
Founder Tandawa Ratri, Henny Kidawati Djatmiko, menjelaskan bahwa grup tarinya lahir dari kegelisahan kelima anggotanya. Sebab, saat itu kebanyakan komunitas tari hanya berkutat pada tari modern dan tari tradisional.
“Tandawa Ratri berdiri karena kami berlima suka nari, tapi kok tidak ada wadah yang bisa mengekspresikan kegelisahan kami. Kami konsepnya dari awal tarian jiwa,” katanya saat beritajateng.tv hubungi, belum lama ini.
BACA JUGA: Tak Hanya Meditasi, Tenangkan Diri juga Bisa dengan Menari, Emang Bisa? Begini Tipsnya
Secara ringkas, Henny menyebut tarian jiwa layaknya tari kontemporer. Artinya, tiap tarian tak melulu berisi gerakan baku.
Bahkan, beberapa bagian dapat berisi koreo olahan sendiri. Pun menempatkan olah tubuh sebagai sorotan utamanya.
“Tandawa Ratri artinya tarian malam, maknanya tidak jauh-jauh dari tarian jiwa itu tadi,” sambungnya.
Tandawa Ratri tampil dalam berbagai acara
Lima anggota Tandawa Ratri sebenarnya berasal dari berbagai latar belakang. Utamanya ialah ibu rumah tangga (IRT).
Kelimanya kemudian bersatu dalam hobi yang sama, yakni menari. Hingga saat ini, grup tari ini memiliki formasi inti yang terdiri dari 5 orang.