Joko juga mengetahui bahwa pemasangan alat peraga kampanye itu sebenarnya untuk mengganti alat peraga yang lama karena rusak. Hanya saja, Joko mempertanyakan kenapa hanya di lingkungannya. Apakah para relawan itu tidak mempunyai rasa hormat terhadap Joko.
“Nah setelah 5 bulan itu mereka kan mengganti alat peraga kampanye yang baru, cuman lagi-lagi mereka memasang cuma di RW saya doang. Nah saya kan menanyakan kenapa mereka tidak punya etika. Kenopo mas, opo maksudmu ora ngajeni aku blas (Kenapa mas. Apa maksudmu tidak menghormati saya). Saya bilang itu ke dia, dan dia (suparjiyanto) menjawab hanya di suruh saja,” tambah Joko.
Sekali lagi Joko menyertakan bahwa ia tidak melakukan pemukulan terhadap relawan PDIP Suparjiyanto.
“Tapi sekali lagi tidak ada pemukulan, bahkan saya dan mas Parjiyanto tidak berdebat apapun soal pemasangan itu,” tutupnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah